bajing at Te’ne Valley - the alternative of Sport Climbing

panjatlah tebing-tebing itu
dengan penuh cinta
dengan sepenuh perasaanmu
maka dia akan pula memberikan
cintanya
membasahi ruang-ruang hati
yang haus akan tantangan
dan bahaya…..
jangan katakan pada tebing itu
bahwa kau akan menaklukkannya
tetapi katakan padanya
bahwa kau datang untuk menaklukkan
kelemahan dirimu sendiri
maka dia akan merangkulmu
dengan arif
dan penuh pengertian…..
24 Juni 1988
Indra Diannanjaya

      Pepatah “alam adalah guru terbaik” merupakan suatu petikan kalimat bijak yang masih tetap terpatri di tengah dinding zaman sebagai suatu motivasi pembelajaran bagi komunitas pencinta alam. Keberadaan alam sebagai sarana belajar diharapkan dapat membentuk individu-individu berkualitas yang memiliki rasa kepekaan tinggi akan fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Proses pembentukan rasa peka akan lingkungannya hanya akan didapatkan dengan berinteraksi langsung dengan alam itu sendiri. Tebing sebagai bagian yang sangat kecil dari alam raya akan selalu menjadi teman bercumbu terbaik bagi para bajing dari divisi panjat tebing KORPALA UNHAS.
      Te'ne Valley adalah sebuah tempat yang terletak di dusun Lopi-Lopi, Leang-Leang, Kabupaten Maros yang diberi nama demikian oleh para pemanjat dari KORPALA karena terletak di sebuah "lembah" yang didiami oleh Mama Te'ne sebagai rumah terdekat dari dasar tebing yang sering di jadikan basecamp oleh para bajing.
     Bulan Mei dari tanggal 10 - 13/2013, para bajing melakukan pemanjatan di tebing Te'ne dengan target membuat jalur baru khusus untuk jalur sport climbing/free climbing. Pembuatan jalur sport climbing ini dimaksudkan diantara lain sebagai tempat alternatif latihan memanjat di tebing alam, mengasah kemampuan para bajing memanjat tebing yang memiliki tingkat grade dan crux tertentu, meningkatkan teknik panjat para bajing dan sebagai salah satu kawah re-generasi bajing. Pembuatan jalur sport climbing ini membutuhkan waktu empat (4) hari dengan menghasilkan 4 jalur baru free climbing yakni :

* jalur sport "almarhum" : ketinggian = ± 23 meter
   terdiri dari 7 hanger (tempat penambat runner)
   grade 5. 10 b
      Jalur ini pertama kali di buat di tahun 2005 oleh Rimba dan Ismed (almarhum) dan sejak saat itu sering dijadikan ajang latihan oleh para bajing. Pada tahun 2011, jalur ini diselesaikan hingga puncak tebing. Kali ini (5/2013) para bajing berinisiatif mempatenkan jalur ini hingga puncak tebing sebagai ajang latihan sport climbing, artificial climbing dan aplikasi manajemen rope bagi generasi bajing mendatang.
     Pembuatan jalur sport/free climbing hingga ± 23 meter atau sampai pitch I (hanging belay) yang memiliki 3 crux dengan 7 hanger, kemudian dari pitch I ke pitch II (± 15 meter) yang diperuntukkan untuk aplikasi artificial climbing yang memiliki rute traverse dengan pemasangan 2 hanger untuk aplikasi bor to bor, lalu dapat pula dilakukan aplikasi penggunaan skyhook to skyhook dan pengaplikasian penggunaan pengaman piton. Pitch II hingga top tebing (± 25 meter) dengan mengikuti jalur crack panjang yang hampir mencapai puncak tebing untuk pengaplikasian penggunaan pengaman sisip.

* jalur sport "tangga bambu" : ketinggian = ± 18 meter
   terdiri dari 8 hanger
   grade 5. 10 b
      Jalur ini pertama kali di buat pada tahun 2011 dengan memasang 4 hanger kemudian kali ini ditambahkan 4 hanger lagi yang jalurnya didominasi oleh pegangan Finger Hold.

* jalur sport "burung hantu" : ketinggian = ± 15 meter
   terdiri dari 7 hanger
   grade 5. 10 c
      Jalur ini di buat pada tahun 2013 dengan memasang 7 angkor (titik tambatan) dimana permukaan tebingnya berupa hang yang panjang menuju puncak tebing, memilki 2 crux dan yang tersulit ketika akan mencapai angkor ke 6 sebelum ke top tebing.

* jalur sport ”new dimension" : ketinggian = ± 15 meter
   terdiri dari 7 hanger
   grade 5. 11 b
      Jalur ini di buat pada tahun 2013 dengan memasang 7 hanger (titik tambatan) dimana permukaan tebingnya berupa overhang yang panjang menuju puncak tebing, memilki 3 crux dengan penggunaan banyak variasi teknik manjat dan perlunya power pemanjat yang maksimal.

      Pembuatan beberapa jalur untuk sport/free climbing ini di tambah 1 jalur free climbing sebelumnya yang berada di Te’ne Valley dimaksudkan untuk alternatife spot climbing bagi para bajing dan penggiat panjat tebing lainnya diantara sekian banyak jalur panjat tebing yang dibuat oleh para bajing sebelumnya sejak 1989. Akhirnya bajing yang beranggotakan Chummink, Jalal, Ahmad, Maliq, Irwin dan Loemay mengucapkan “thanks for Topan Sahabuddin (K.267) and Chaidar (K.320) for your motivation and passion”.

to be continued…

0 Response to "bajing at Te’ne Valley - the alternative of Sport Climbing"

Posting Komentar