Korps Pencinta
Alam Universitas Hasanuddin (Korpala Unhas) kembali melakukan Eksplorasi Gua di
Kawasan Karst Sulawesi Tenggara, Khususnya pada Kawasan Karst Tolala. Eksplorasi
Gua ini adalah salah satu bagian dari Pendidikan Khusus Bidang Gua di Korpala
Unhas. Eksplorasi ini dilakukan oleh lima orang atlit, dua Technical advisor,
dan dua tim pendukung yang dipimpin Miswanja Batupadang selaku Ketua Tim,
Afriliani Yohana Lubis sebagai Pimpinan Operasi. Kawasan Karst Tolala
terletak di tiga wilayah administrasi kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan
Batu Putih, Tolala, dan porehu, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Gambar 1 Lokasi Kawasan Karst Tolala
(Korpala,2025)
Salah satu
kawasan karst yang menonjol di Sulawesi Tenggara adalah Karst Tolala, yang
berada di Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara. Kawasan ini memiliki luas
sekitar 183,58 km² dan terletak pada ketinggian sekitar 870 meter di atas
permukaan laut. Berdasarkan pemetaan geomorfologi, Karst Tolala memiliki
karakteristik topografi yang hampir setara dengan kawasan karst Maros-Pangkep
di Sulawesi Selatan. Namun, berbeda dengan Maros-Pangkep yang sudah lama
menjadi objek penelitian. Sejauh ini, Survei di Kawasan tersebut hanya sebatas
potensi arkeologi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar,
dan baru – baru ini adalah National Archaeology pada tahun 2024. Ini menunjukan
bahwa Karst Tolala masih minim eksplorasi ilmiah.
Karst Tolala
memiliki morfologi yang lebih bervariasi dibandingkan Maros-Pangkep. Jika
Maros-Pangkep dikenal dengan tipe tower karst yang padat dan dramatis, Karst
Tolala justru didominasi perbukitan kerucut yang tidak terlalu padat, lembah
dolina yang luas, serta lorong gua yang masih alami dan belum banyak
dieksplorasi. Komposisi batuan dan struktur geologi di Tolala juga diperkirakan
berbeda, sehingga memengaruhi pola pelapukan dan pembentukan bentang alam khas
kawasan ini.
Hal ini
membuka peluang besar untuk penelitian lebih lanjut, terutama di bidang
arkeologi, geologi, dan keanekaragaman hayati. Potensi temuan situs arkeologi
seperti lukisan dinding gua dan artefak prasejarah yang telah ditemukan di
kawasan karst lain di Sulawesi, menjadi indikasi bahwa Karst Tolala juga
menyimpan jejak budaya dan aktivitas masa lampau yang belum terungkap
Gambar 2 Riwayat Kegiatan Eksplorasi
Gua Korpala Unhas Di Sulawesi Tenggara (Korpala, 2025)
Korpala Unhas tentunya bukan
hanya satu atau dua kali melakukan kegiatan eksplorasi gua di Kawasan Sulawesi
Tenggara. Semenjak tahun 1996, Korpala Unhas telah melakukan Eksplorasi Gua di
Kawasan Buton, Sulawesi Tenggara. Eksplorasi Gua di wilayah Sulawesi Tenggara
terus dilakukan Korpala Unhas hingga saat ini. Dalam riwayatnya tercatat pada
Tahun 1997 Eksplorasi Karst Kabaena, Ekspedisi dan Eksplorasi di Pegunungan
Mekongga bersama Association Pyrénéenne de Speleologie (APS) Prancis, Association
Wara Kalap (AWK) Prancis pada tahun 2003, 2008, 2011, Pegunungan Matarombeo
tahun 2014, dan 2015 bersama Natureevolution. Kemudian pada tahun 2019 dan 2021
Korpala Unhas melakukan eksplorasi awal di Kawasan Karst Tangkelemboke. Serta
kegiatan terakhir adalah Operasi Padangguni yang juga dilakukan di Kawasan
Karst Tangkelemboke pada tahun 2022. Berdasarkan riwayat tersebut, Korpala
Unhas menjadi salah satu organisasi Speleologi di Indonesia yang telah lama dan
terus melakukan pencarian serta pembaharuan data mengenai potensi gua di
Sulawesi Tenggara.
Gambar 3 Simulasi Diksus Di Kabupaten
Maros (Korpala,2025)
Tim Eksplorasi Karst Tolala Korpala Unhas akan melakukan penjajakan selama 14 hari (22 Juli – 6 Agustus 2025) di Kawasan Karst Tolala yang terletak di lengan Tenggara Pulau Sulawesi. Sebelumnya, Tim Eksplorasi Karst Tolala telah melakukan berbagai pembekalan dan persiapan pra kegiatan seperti pembekalan fisik, materi, dan simulasi yang dilakukan selama tiga hari di Kabupaten Maros. Simulasi yang dilakukan selama tiga hari di Kabupaten Maros menjadi gambaran awal kegiatan, juga pelatihan di lokasi yang memiliki keadaan geografis serupa bagi para atlit untuk melakukan eksplorasi di Kawasan Karst Tolala.
Gambar 4 Para Perempuan Tangguh
Korpala Unhas Dengan Technical Advisor (Korpala, 2025)
Berbeda dengan
Eksplorasi Gua sebelumnya di Korpala Unhas yang selalu diminati oleh para laki
- laki, Kali ini Bidang Susur Gua justru didominasi oleh para Perempuan
Tangguh. Dunia pencinta alam yang kini menjadi bagian yang eksklusif bagi perempuan
justru berbanding terbalik di Korpala Unhas. Sejak puluhan tahun lalu, Korpala
Unhas selalu di isi oleh Perempuan dengan minat di berbagai bidang
kepetualangan, khususnya Panjat tebing, Gunung dan Rimba, serta Arung Sungai
Laut. Perempuan – Perempuan di Korpala Unhas selalu terlibat di kerasnya batuan,
dinginnya kabut, dan derasnya ombak. Namun kali ini, Perempuan Tangguh dari
Bidang Susur Gua Korpala Unhas lah yang akan menerangi gelapnya lorong – lorong
gua di Sulawesi Tenggara. Dari Pendidikan Khusus Bidang Susur Gua Korpala Unhas
inilah yang akan melahirkan generasi ‘Speleolog Perempuan’ baru bagi Indonesia.
Gambar 5 Simulasi Diksus Korpala Unhas
Di Kabupaten Maros (Korpala, 2025)
Selama 14 Hari
eksplorasi, Tim Eksplorasi Tolala Korpala Unhas akan melakukan pendataan
Pemetaan Gua, Pendataan Eksokarst dan Endokarst, juga potensi lain seperti
Potensi Arkeologi, Potensi Geologi, serta Pendataan Sosial Budaya di Kawasan
Karst Tolala. Hasil dari eksplorasi ini kemudian akan di Presentasikan kembali
oleh para Anggota Aktif Korpala Unhas sebagai bentuk pertanggungjawaban
lapangan. Data eksplorasi di Kawasan ini juga menjadi pembaharuan data bagi
para speleolog, akademisi, dan masyarakat luas terkait berbagai potensi dari
Karst Tolala.
(Pimpinan Operasi Padangguni,
Tahun 2022 - Anggota Aktif Korpala Unhas)
Survive with Korpala Unhas Speleolog Parapuan Tangguh 🔥🔥 K-404
BalasHapus